Jumat, 21 Januari 2011

lirik lagu ANDAI KU GAYUS TAMBUNAN

11 Maret
Diriku masuk penjara
Awal ku menjalani
Proses masa tahanan

Hidup di penjara
Sangat berat kurasakan
Badanku kurus
Karena beban pikiran


Kita orang yang lemah
Tak punya daya apa-apa
Tak bisa berbuat banyak
Seperti para koruptor

Andai Ku Gayus Tambunan
Yang bisa bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti bisa terpenuhi

Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan

Jumat, 14 Januari 2011

tentang blogger

Blog, Blogger, Artikel dan Jurnalisme Via Media Internet


Dunia blog tidak lepas dari tulis-menulis (meskipun pada kenyataannya kita tidak pernah menulis di blog, melainkan mengetik). Seperti halnya blogger yang "menulis" karyanya di dunia blog, begitu pula jurnalis (wartawan) menuliskan pemikiran dan liputannya di media massa (cetak/koran dan elektronik). Lantas, apakah penulis blogger bisa disamakan dengan jurnalis (wartawan). Meskipun mempunyai prinsip yang sama, dunia jurnalistik nyatanya jauh lebih luas dibandingkan blog atau blogger. Tidak salah memang karena di dunia jurnalistik, setiap wartawan dibekali pendidikan formal, ilmu jurnalistik, kode etik penulisan, dan hal-hal lain yang terikat dengan pewartaan.

Meski demikian, bukan berarti blog atau blogger yang kemudian berkembang ke arah jurnalis warga (citizen jurnalism) jauh tertinggal dari jurnalis atau wartawan yang sesungguhnya. Blogger yang menulis pemikirannya di blog tidak terikat pada satu media tertentu, meskipun ada kode etik tidak tertulis yang harus dicamkan oleh setiap blogger, seperti penulisan, kode etik, copy-paste dan isu plagarisme, dan lain-lain.

Tidak ada salahnya pula blogger sedikit banyak "mencuri" ilmu dari wartawan yang memperoleh pendidikan formal jurnalistik. Tidak sedikit hal yang bisa kita ambil dari dunia jurnalistik, terkait masalah penulisan bagi para blogger yang ingin mengembangkan diri sebagai citizen journalism.

Lantas, Bisakah blogger menjadi jurnalis warga atau yang lebih ngetrend dengan sebutan "citizem journalism"? Pertanyaan tersebut muncul dengan semakin menjamurnya dunia blog. Berikut sebuah artikel yang aku ambil dari Tempo.

Bagaimana kita menulis berita seperti karya para jurnalis profesional? Begitulah pertanyaan beberapa teman yang berniat serius menekuni jurnalisme warga.

Mereka belum pernah mendapatkan pendidikan jurnalisme formal, tapi memiliki blog sebagai tempat berbagi kabar, dan hendak menjadikan media pribadinya tersebut sebagai sumber berita warga daring. Kebetulan, jurnalisme warga juga sedang menjadi isu hangat di beberapa blog komunitas.

Mat Bloger, yang ikut mendengar pertanyaan itu, langsung berkomentar. "Halah, begitu saja kok repot. Tulis saja semua yang sampean punya. Bebas."

Saya menukas. "Nggak bisa sembarangan begitu, Mat. Siapa pun bisa jadi jurnalis warga. Tapi, kalau mau serius, sebaiknya kita belajar dari ahlinya, orang-orang yang pekerjaan sehari-harinya memang jurnalis, terutama ketika hendak menulis atau membuat berita."

"Kenapa, Mas? Apa sih yang bisa kita pelajari dari para jurnalis profesional?" tanya Mat Bloger.

Jurnalis profesional bekerja berdasarkan standar prosedur, undang-undang, prinsip, dan kode etik jurnalistik. Dalam bekerja, mereka selalu menjadikan semua pegangan itu sebagai acuan untuk mendapatkan kredibilitas dan kepercayaan pembaca. Nah, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari mereka saat membuat berita.

Kejujuran
Sekali lancung ke ujian, seumur-umur sampean nggak akan dipercaya lagi oleh pembaca. Kabar bohong, menyesatkan, manipulatif, dan melanggar etika mungkin akan membuat sampean cepat populer. Tapi kelak sampean akan menuai hasilnya, kehilangan kepercayaan dan kredibilitas. Kebanyakan berita "panas" pun baru keluar setelah seorang jurnalis menghabiskan berbulan-bulan atau bertahun-tahun melakukan verifikasi, check and recheck, serta menguji ulang sumber-sumbernya.


Akurasi
Hasil survei Pew Centre terhadap para blogger menunjukkan 34 persen responden merasa karya mereka merupakan hasil kerja jurnalistik. Tapi hanya 56 persen di antaranya yang telah menyediakan waktu tambahan untuk memverifikasi fakta. Padahal akurasi adalah mahkota sebuah laporan. Sampean harus yakin bahwa semua bahan yang ditulis itu akurat. Sampean tak boleh salah menyebut nama dan umur sumber, tanggal, lokasi kejadian, dan sebagainya.


Presisi
Ketepatan penulisan adalah kunci, baik dalam menuliskan kata maupun kalimat. Ia membantu kita memperoleh respek dan legitimasi. Gunakan, misalnya, KBBI atau kamus Thesaurus sebagai pembantu mendapatkan ketepatan penulisan. Kesalahan ketik atau ejaan akan membuat pembaca ragu akan kebenaran seluruh tulisan.


Konsistensi
Agar jurnalis menulis secara konsisten, biasanya kantor mereka menyediakan style book. Buku panduan ini berguna agar jurnalis selalu menulis berita secara konsisten, misalnya "Yogyakarta" atau "Jogjakarta", "10" atau "sepuluh". Ini bukan soal benar atau salah, tapi konsistensi. Sesuatu yang konsisten membuat pembaca tak bingung.

BIOGRAFI VIERRA

Para Personel, Anggota Viera Band
Para Personel, Anggota Viera Band
BAND Vierra yang akhirnya menelurkan album perdananya
itu pun sukses setelah berjodoh lewat Friendster.
Perjumpaan Trian (drum), Kevin (kibord), Widi (vokal)
dan Raka (gitar) dimulai dari persahabatan sang drummer
dan kibordis. Tak lama mereka mengenal Raka lewat Friendster.
Raka yang mengenalkan Widi kepada personel lainnya lewat jaringan persahabatan tersebut.
“Awalnya memang dari Friendster. Kita semua kenalan dari Friendster
dan akhirnya sampai sekarang,” ujar Widi sang vokal Vierra.
Saat ini Band Vierra telah merilis album perdana dengan tajuk ‘First Love’. Mereka pun mengeluarkan ‘Dengarkan Curhatku’ sebagai single andalan band itu.
Keempatnya sepakat untuk memilih jalur Power Pop Disney
untuk berkarya. Setelah beberapa bulan bersama, Vierra Band
pun masuk studio dan menggarap album tersebut selama tiga bulan.
“Power Pop itu titik tengah aliran musik kita berempat.
Nuansanya benar-benar Disney banget. Tapi bukan berarti
ngikutin. Dari segi aransemen kita banyak menggabungkan
unsur keanekaragaman selera musik kita juga,” tutur Kevin sang keybord grup band asal kota Hujan Bogor ini.
(Ridwan CCMD/int)
Terbaru:
Lirik Kord Lagu Bersamamu - Vierra.
Sumber: Rujakmanis.com/uncategorized/band-vierra-terbentuk-bermula-dari-friendster

Jangan Lewatkan Yang Berikut Ini:

Rabu, 12 Januari 2011

artikel tentang pendidikan di indonesia

Sekolah Tak Siap Terapkan SKS
By admin
Thursday, August 26, 2010 11:37:00



SISTEM PEMBELAJARAN
Sekolah Tak Siap Terapkan SKS

Kamis, 26 Agustus 2010 | 11:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menggulirkan sistem satuan kredit semester (SKS) pada tingkat SMP dan SMA dinilai sebagian pengamat pendidikan sebagai rencana yang lurang matang. Secara manajerial penerapan kebijakan ini di sekolah tidak siap.

'SKS itu kelihatannya indah, tetapi sebetulnya manajemen sekolahnya sendiri tidak siap.'
-- E. Baskoro Poedjinoegroho

SKS itu kelihatannya indah, tetapi sebetulnya manajemen sekolahnya sendiri tidak siap, ujar E. Baskoro Poedjinoegroho, Pembina Kolese Kanisius, ditemui usai diskusi Memerangi Keterbelakangan Pendidikan Indonesia, Rabu (25/8/2010), di Jakarta.

Baskoro mempertanyakan, setelah para siswa lulus dengan cepat, orientasi siswa selanjutnya belum jelas. Yang namanya sekolah, kata dia, tidak semata hanya mengejar kepandaian dan kecerdasan, tetapi harus ada pembelajaran nila-nilai kepribadian dan soft skill yang tidak bisa dipercepat.

SKS itu tidak cocok diterapkan di SMP dan SMA, ujar Baskoro.

Sebelumnya, diberitakan di Kompas.com (25/8/2010), BSNP sudah mengeluarkan panduan penyelenggaraan sistem SKS untuk tingkat SMP dan SMA/sederajat. Untuk SMP/SMA kategori standar, sistem SKS merupakan pilihan, sedangkan SMA/MTs mandiri dan standar internasional wajib menjalankan sistem SKS.